Pekarangan adalah
sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas
batas-batasnya, karena letaknya di sekitar rumah, maka pekarangan merupakan
lahan yang mudah diusahakan oleh seluruh anggota keluarga dengan memanfaatkan
waktu luang yang tersedia. Pemanfaatan pekarangan yang baik dapat mendatangkan
berbagai manfaat antara lain:
- Sumber pangan, sandang dan papan penghuni rumah
- Sumber plasma nutfah dan ragam jenis biologi,
- Lingkungan hidup bagi berbagai jenis satwa,
- Pengendali iklim sekitar rumah dan tempat untuk
kenyamanan,
- Penyerap karbondioksida dan penghasil oksigen,
- Tempat resapan air hujan dan air limbah keluarga ke
dalam tanah,
- Melindungi tanah dari kerusakan erosi
- Tempat pendidikan bagi anggota keluarga
PENATAAN PEKARANGAN
Pekarangan merupakan lahan di sekitar
rumah, karena itu pemanfaatan pekarangan bukan hanya mempertimbangkan hasil,
tapi juga perlu mempertimbangkan aspek keindahan. Sebagai acuan, penataan
pekarangan dapat dilakukan sebagai berikut:
- Halaman depan (buruan):, tanaman hias, pohon buah,
tempat bermain anak, bangku taman, tempat menjemur hasil pertanian
- Halaman samping (pipir): tempat jemur pakaian, pohon
penghasil kayu bakar, bedeng tanaman pangan, tanaman obat, kolam ikan,
sumur dan kamar mandi
- Halaman belakang (kebon): bedeng tanaman sayuran,
tanaman bumbu, kandang ternak, tanaman industri
Komoditi yang diusahakan dipekarangan sebaiknya disesuaikan
dengan kesesuaian komoditi dengan daerah yang bersangkutan, peluang pasar, dan
nilai guna meliputi:
- Tanaman pangan: umbi-umbian, kacang-kacangan, sayuran,
buah-buahan, bumbu-bumbuan, obat
- Tanaman bernilai ekonomi tinggi: buah, sayuran,
hias (bunga potong, tanaman pot, tanaman taman, anggrek)
- Ternak: ternak unggas hias, ternak petelur, ternak
pedaging
- Ikan: ikan hias, ikan produksi daging, pembenihan dll.
Usahatani di pekarangan dapat
dilakukan dengan biaya yang lebih murah karena, limbah yang dihasilkan dapat di
daur ulang untuk kepentingan usahatani berikutnya:
- Sampah
pekarangan dan sampah rumah tangga dapat dikomposkan dengan membuat
lubang sampah atau bak-bak pengomposan.
- Selain untuk
pupuk, sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan
- Pupuk kandang
dan endapan lumpur dari kolam digunakan untuk pupuk bagi
tanaman
BUDIDAYA ORGANIK
Budidaya tanaman di pekarangan
sebaiknya dilakukan secara organik atau sesedikit mungkin menggunakan bahan
kimia. melalui upaya tersebut bahan pangan yang dihasilkan lebih sehat.
- Bahan organik
berasal dari sisa tanaman, limbah ternak, libah rumah tangga atau lumpur
endapan kolam ikan.
- Proses
pengomposan dapat dipercepat dengan menggunakan biodekomposer yang banyak
dijual di pasaran ( EM4, STARDEC, BIODEC, dan lain-lain)
POLA TANAM VERTIKAL
(TANAM BERSUSUN)
Pola tanam vertikal merupakan usaha
pertanian dengan memanfaatkan lahan semaksimal mungkin dengan memanfaatkan
potensi ketinggian, sehingga tanaman yang diusahakan per satuan luas lebih
banyak. Pola ini selain menghemat tempat juga hemat dalam penggunaan
pupuk dan air
- Media tanam
dapat menggunakan media campuran tanah, pupuk kandang dan
pasir/sekam dengan perbandingan 1:1:1 yang ditempatkan pada bak-bak
tanaman (paralon, bambu, pot) yang diatur bersusun ke atas..
- Tanaman yang
menginginkan keteduhan diletakan paling bawah dan yang lebih suka panas
diletakkan di atas.
TABULAPOT
Tabulapot adalah menanam tanaman
buah-buahan (bisa tanaman lainnya: bunga) di dalam pot.
- Media tanam
harus mampu menopang tanaman, dapat menyediakan hara, air dan aerasi yang
baik (sama dengan untuk pola tanam vertikal)
- Pot yang kurang
baik, akan menghasilkan tata udara yang kurang baik sehingga kurang
menguntungkan untuk perkembangan akar.