BUDIDAYA
TANAMAN-PANCA USAHA TANI-REVOLUSI HIJAU
Pertanian adalah kegiatan yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, barang, atau bahan baku energi serta mengelola lingkungan hidupnya melalui
pemanfaatan sumber daya hayati.
Dahulu
manusia belum melakukan kegiatan pertanian/bercocok tanam, alasannya adalah :
1.
Sumber daya alam masih
melimpah
2.
Pengetahuan masih kurang
3.
Jumlah manusia sedikit dan kebutuhan manusia sedikit
4.
Belum adanya hak
kepemilikan atas lahan/tanah
Akan
tetapi akhirnya manusia mulai bercocok tanam/bertani, karena :
1.
Ketersediaan sumber daya
alam mulai menurun
2.
Pengetahuan manusia mulai
maju
3.
Jumlah manusia banyak dan
kebutuhannyapun banyak
4.
Sudah adanya hak
kepemilikan atas lahan/tanah
Beberapa istilah dalam pertanian :
1.
Agriculture : ilmu yang mempelajari budidaya
tanaman pertanian
2.
Agronomi : ilmu yang mempelajari cara pengelolaan
tanaman pertanian
3.
Hortikultura berasal
dari bahasa Latin hortus (tanaman kebun) dan cultura (budidaya), dan dapat diartikan
sebagai budidaya tanaman kebun
Berdasarkan jenis tanaman yang diusahakan, hortikultura mencakup bidang:
a.
Pomologi
(Pomology) yang mempelajari ilmu budidaya buah-buahan;
b.
Olerikultur
(Olericulture) yang mempelajari ilmu budidaya sayuran;
c.
Florikultur
(Floriculture) yang mempelajari ilmu budidaya bunga);
d.
Biofarmaka
yang mempelajari ilmu budidaya tanaman obat
PANCA USAHA TANI – SAPTA USAHA TANI
Penduduk dunia terus bertambah, terutama di
negara-negara berkembang. Keadaan tersebut harus diiringi/didukung oleh
peningkatan pangan.
REVOLUSI
HIJAU
Merupakan usaha pengembangan teknologi pertanian
untuk meningkatkan produksi pangan.
Revolusi hijau ditandai dengan perubahan dari pertanian tradisional menjadi pertanian yang
menggunakan teknologi lebih maju. Revolusi hijau menekankan pada SEREALIA:
padi, jagung, gandum, dan lain-lain.
REVOLUSI HIJAU DI INDONESIA
Dilakukan dengan :
- EKSTENSIFIKASI pertanian
- INTENSIFIKASI pertanian.
Ekstensifikasi
pertanian adalah usaha peningkatan produksi pertanian
dengan menambah/memperluas areal pertanian. Terbatasnya areal, menyebabkan
pengembangan lebih banyak pada intensifikasi.
Intensifikasi
pertanian adalah
usaha peningkatan produksi pertanian dengan memaksimalkan
lahan pertanian
tanpa menambah areal pertanian yang sudah ada.
Intensifikasi dilakukan melalui Panca Usaha Tani, yaitu:
1. Penggunaan bibit unggul
Bibit unggul adalah jenis bibit
yang memiliki sifat-sifat menguntungkan bagi peningkatan produksi pangan
(genjah, tahan hama dan penyakit, produksi bagus dll).
Pemilihan bibit
sangat berpengaruh besar pada hasil panen yang akan dihasilkan nantinya.
Pemilihan bibit
unggul juga sangat menunjang akan hasil padi yang dihasilkan nantinya.
2.
Teknik pengolahan lahan pertanian
Mengolah tanah
bertujuan agar tanah yang ditanami dapat menumbuhkan tanaman secara baik dan
membuahkan hasil yang berlimpah.
Sebagai masyarakat
agraris, bangsa Indonesia sejak zaman dahulu telah mengenal cara-cara mengolah
tanah agar mendapatkan hasil pertanian untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Beberpa alat
sederhana yang dulu digunakan diantaranya : cangkul, garu, garu tangan, bajak, dan lain sebagainya.
Pada zaman yang
makin maju dewasa ini, pemakaian cangkul dan bajak sebagai alat untuk membalik
tanah agar tanah menjadi gembur telah diganti dengan pemakaian
traktor/alat-alat mesin (mekanisasi pertanian)
Syarat-syarat tanah yang baik adalah:
1. Memiliki cukup
rongga udara, gembur, dan tidak padat.
2. Mengandung banyak
unsur organik
3. Banyak mengandung
mineral dan unsur hara
4. Mampu menahan air
5. Memiliki kadar
asam dan basa tertentu.
3.
Pengaturan irigasi
Untuk meningkatkan
produksi perlu diatur sistem irigasi atau pengairan yang baik karena air
merupakan kebutuhan vital bagi tanaman. Selain membantu pertumbuhan tanaman
secara langsung, air bagi lahan petanian juga berfungsi membantu mengurangi
atau menambah kesamaan tanah. Air membantu pelarutan garam-garam mineral yang
sangat diperlukam oleh tumbuhan. Akar tumbuhan menyerap garam-garam mineral
dari dalam tanah dalam bentuk larutan. Pemberian air atau pengairan pada
tumbuhan padi tidak boleh terlalu banyak maupun terlalu sedikit. Jika air yang
diberikan terlalu banyak akan mengakibatkan pupuk atau zat makanan disekitar
tanaman akan hilang terbawa oleh air. Sebaliknya, jika terlalu sedikit tumbuhan
akan mati karena tidak mendapatkan air
4. Pemupukan
Memberikan pupuk
pada tanaman pada prinsipnya adalah memberikan zat-zat makanan yang diperlukan
bagi pertumbuhan tanaman.
Berdasarkan proses
terjadinya/proses pembuatannya pupuk dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Pupuk Alami
Pupuk alami adalah pupuk yang
terbentuk atau proses pembuatannya secara alamiah, yakni dari proses pembusukan
yang dilakukan oleh mikroorganisme atau makhluk pengurai(Detrivor)
yangmenguraikan bangkai, sampah, atau kotoran hewan atau manusia menjadi tanah
yang mengandung unsur-unsur hara yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan
tanaman. Berikut ini adalah beberapa contoh daripada pupuk alami diantaranya :
•Pupuk kompos: Pupuk kompos adalah pupuk
alamiah yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang bermacam-macam.
•Pupuk hijau: Pupuk hijau adalah pupuk
alamiah yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan terutama polong-polongan/kacang-
kacangan, daun, batang,dan akar.
•Pupuk kandang: Pupuk kandang adalah
pupuk alamiah yang berasl dari sisa-sisa penguraian mikroorganisme.
•Pupuk guano: Pupuk guano adalah pupuk
yang berasal dari kotoran burung.
b. Pupuk Buatan
Pupuk buatan adalah pupuk yang
sengaja dibuat di pabrik-pabrik pupuk dan mengandung zat-zat yang sesuai dengan
keperluan pertumbuhan tanaman. Pupuk buatan ini ada yang khusus dibuat untuk
pertumbuhan daun, khusus untuk bunga, atau khusus untuk bunga. Pemakaian pupuk
buatan sangat praktis dan lebih berdaya guna dibandingkan dengan pupuk alami.
Dalam penggunaanya, pupuk buatan dapat diatur seberapa besar zat yang
dibutuhkan oleh tanaman. Berikut ini adalah beberapa pupuk yang tergolong
sebagai pupuk buatan, diantaranya:
•NPK (Nitrogen
Pospor Kalum)
•ZA (Zwafel Zuur
Amonia)
•TSP (Triple Super
Pospor)
•DSP (Double Super
Pospor)
•ESP (Engkel Super
Pospor)
Cara Pemberian pupuk yang Tepat
Pemupukan yang baik
salah satunya dapat kita lakukan melalui cara pemupukan yang sesuai dengan 4 tepat, yaitu:
1. Tepat Dosis jumlah pupuk yang diberikan sesuai dengan jumlah pupuk yang dibutuhkan
tanaman (tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit)
2. Tepat Jenis: pupuk yang diberikan sesuai dengan jenis tanaman.
3. Tepat Waktu: pupuk yang diberikan sesuai dengan waktu pemberian pupuk bagi
tanaman.
4. Tepat Tempat: pupuk yang diberikan disesuaikan pada tempat dimana tumbuhan dapat
menyerap dengan cepat. Pada tumbuhan padi tempat yang baik adalah di dekat
akar.
5. Pengendalian gulma,
hama dan penyakit
Proses selanjutnya
adalah pemberantasan hama,
gulma,
dan penyakit. Pada prinsipnya pemberantasaan
hama,gulma,dan penyakit bertujuan untuk mencegah tanaman mati karena diserang
oleh hama,gulma, atau penyakit tanaman. Serangan hama dan penyakit tanaman akan
nmenurunkan tingkat produktifitas tanaman bahkan gagal sama sekali. Maka dari
itu proses ini sangat diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa hama dan
penyakit yang dapat menyerang tanaman
1) Penyakit
Penyakit tanaman
merupakan mikroorganisme yang merugilan dan mengganggu oleh virus, jamur,dan
jasad renik lainnya yang perkembangbiakannya cepat. Berikut ini adalah beberapa
jenis penyakit yang menyerng tanaman padi:
• Penyakit blas
disebabkan oleh jamur Pyriclaria Oryzae yang menyerang padi gaga pada bagian
daun, tangkai malai, maupun pada gabah berupa bercak-bercak.
• Penyakit
Helminthosporium menyerang bagian daun dan menimbulkan bercak-bercak merah
kecoklatan
2) Gulma
Gulma adalah
organisme pengganggu yang berupa tumbuhan yang berkembangbiaknya cepat. Eceng
gondok merupakan salah satu gulma air yang dapat merusak saluran irigasi pada
tanaman karena akar eceng gondok dapat menyebabkan pendangkalan aliran air.
3) Hama
Hama adalah
organisme pengganggu yang berupa hewan yang berkembangbiaknya cepat. Contoh
hama antara lain adalah wereng, belalang, ulat,dan tikus.
Cara pengendalian
Hama, Gulma, dan Penyakit pada Tanaman
Pada tahun1998, para petani didaerah Lampung dikejutkan oleh oleh meledaknya
populasi belalang kembara yang menyerang tanaman padi. Para petani terpaksa
membakar tanaman padi mereka untuk memusnahkan hama tersebut. Hal ini tentu
sangat merugikan, baik bagi petani maupun bagi dunia pertanian lainnya.
Kejadian seperti
diatas mungkin saja terjadi di daereh lain. Mungkin dengan hama yang sama atau
hama yang berbeda, misalnya wereng atau tikus. Bahkan, sangat dimungkinkan
panen gagal karena serangan penyakit dan gulma tanaman. Karena itu, hama,
penyakit, dan gulma tanaman harus dikendalikan, baik secara biologi, fisis,
mekanis, kimiawi,dan radiasi.
a) Pengendalian secara Biologi
Pengendalian secara biologi adalah pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan pemangsa/predator
hama atau penyakit tersebut. Misalnya, pengendalian tikus sawah menggunakan
ular sawah. Pengendalian hama secara biologi tidak menimbulkan pencemaran
lingkungan. Namun, pengendalian hama dengan cara ini juga mempunyai kelemahan
yaitu dapat menimbulkan hama baru.
b) Pengendalian secara Fisis
Pengendalian secara fisis adalah
pengendalian hama dengan cara dipanaskan atau dibakar. Misalnya, pada padi yang
telah dipanen batang padi yang tersisa dibakar. Pengendalian dengan cara ini
menimbulkan efek buruk yaitu dengan timbulnya kabut asap hasil dari pembakaran.
c) Pengendalian secara Mekanis
Pengendalian secara mekanis adalah pengendalian hama tanpa menggunakan bahan kimia maupun hewan pemangsa.
Pengendalian secara mekanis sampai sekarang masih digunakan oleh para petani
pada saat membasmi gulma disawah. Alat-alat yang digunakan diantaranya sabit,
sorok, atau cangkul kecil. Namun kelemahannya adalah tidak dapat digunakan
untuk lahan yang luas karena akan memakan banyak waktu
d) Pengendalian secara Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi adalah pengendalian dengan menggunakan bahan-bahan kimia atau obat-obatan
pestisida yang meliputi:
• Herbisida untuk
membasmi rumput dan tanaman liar
• Fungisida untuk
membasmi jamur
• Algasida untuk
membasmi ganggang
• Ovisida untuk
membasmi telur suatu hama
• Larvasida untuk
membasmi larva
• Insectisida untuk
membasmi serangga
• Malakosida
untuk membasmi siput
• Rodentisida
untuk membasmi hewan pengerat.
Namun, pemakaiannya harus diatur dan dapat meusak lingkungan.\
e) Pengendalian secara Radiasi
Pengendalian secara radiasi adalah pengendalian hama dengan zat radio aktif. Namun, hal ini hanya dapat dilakukan
terhadap hewan jantan.
DAMPAK POSITIF REVOLUSI HIJAU
Produksi pertanian menjadi
meningkat sehingga pemenuhan pangan meningkat.
PERMASALAHAN
DAN DAMPAK NEGATIF
* Penurunan
produksi protein, dikarenakan pengembangan serealia (sebagai sumber karbohidrat)
tidak diimbangi
pengembangan pangan
sumber protein dan lahan peternakan diubah menjadi sawah.
* Penurunan
keanekaragaman hayati.
* Penggunaan
pupuk terus menerus menyebabkan ketergantungan tanaman pada pupuk.
* Penggunaan
peptisida menyebabkan munculnya hama strain baru yang resisten
* dll
6. Penanganan
Panen Dan Pasca Panen
Pasca panen adalah
kegiatan yang dilakukan para petani setelah melakukan panen. Di pulau jawa
panen dilakukan tiga kali dalam satu tahun, dengan umur padi sampai dengan
panen kurang lebih empat bulan. Contoh kegiatannya antara lain menanam jenis
tanaman yang berbeda (selain tanaman pokok) yang umurnya pendek. Hal ini
ditujukan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Dan, selain itu juga dapat
menambah penghasilan petani.
7. Pemasaran
Pemasaran yang baik
termasuk hal yang penting dalam sapta usaha tani. Misalnya, apabila hasil panen
baik tetapi cara pemasran kurang sama saja petani akan merugi. Pada zaman
dahulu, dikarenakan petani sering membutuhkan dana yang sifatnya secara
mendadak dan dalam jumlah yang cukup besar, petani biasanya menjual gabah
dengan sistem hijau / ijon. Sistem hijau atau ijon ialah menjual hasil panen
saat kondisi padi masih hijau. Hal ini sangat merugikan bagi para petani,
karena jumlah pengeluaran lebih besar dari hasil yang didapat. Namun, hal ini
lama-lama dihilangkan karena BULOG langsung membeli gabah dari para petani. Hal
tersebut dapat meringankan beban petani. Petani dapat menjual beras kepada
BULOG ataupum kepada pedagang beras di pasar beras.